
Bapak Munir seorang pensiunan guru SDN 04 Kunir
Kudul, purna tugas di bulan agustus 2018. Bertempat di desa kunir kidul, beliau
terus berkreasi untuk negeri ini dengan melakukan pembinaan pelatihan batik
untuk anas sekolah. Adapaun anak didikanya sebanyak 150 orang terdiri dari
siswa tingkat SMA. Kegiatan pelatihan dilaksanakan sore hari setelah jam pulang
sekolah.
“Untuk melestarikan warisan budaya bangsa yang tak
ternilai ini, perlu ditanamkan kecintaan pada seni budaya, khususnya di
kalangan generasi muda. Salah satunya adalah dengan memberikan pengenalan
maupun pelatihan membatik. Bagi anak-anak, mengikuti pelatihan membatik akan
membangun daya imajinasi, koordinasi, keseimbangan dan motorik. Tentu saja
harus dengan pengarahan dari ahli membatik yang sudah professional dan
berpengalaman.” pesan beliau saat melatih batik.
Sebagai warisan luhur budaya bangsa Indonesia, batik
kini sudah dikenal di seluruh penjuru dunia. Terlebih lagi, sejak tahun 2
Okober 2009, UNESCO meresmikan batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan
untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi
(Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Oleh sebab itu
di Indonesia, pada tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari batik nasional
dimana semua orang dianjurkan memakai pakaian batik.

Harapan Bapak Munir yaitu agar terbentuk UMKM baru
di lingkungan kec. Kunir. Anak – anak adalah asset negara, oleh karena itu
perlu adanya sebuah kegiatan peningkatan SDM sejak dini. Generasi baru manjadi
madiri, kreatif, mampu berwirausaha dan terus manjaga warisan budaya bangsa
Indonesia. (Ali)
0 komentar:
Posting Komentar