SLOGAN KIM LUMAJANG

APA KABAR KIM LUMAJANG? MAJU TERUS, TANPA PAMRIH UNTUK LUMAJANG..!!!

Rabu, 25 April 2018

Pengrajin Tampar Desa sukosari

proses pembuatan tampar

Kunir, 22 April 2018 Ditengah-tengah semakin pesatnya perkembangan perindustrian yang canggih dan modern, di desa Sukosari kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang ada sekelompok masyarakat yang masih bertahan dengan memproduksi tampar tradisional secara manual. Mungkin hanya sekitar 10 KK (kepala Keluarga) yang masih bertahan memproduksi tampar trasional sampai saat ini.
Adapun yang diproduksi oleh para perajin ini sebagian besar adalah tampar untuk keperluan tali kendali (jawa:tampar keluan) untuk hewan ternak khususnya sapi dan kerbau. Jarang mereka memproduksi tampar yang berukuran panjang, karena tali kendali hewan ternak sapi dan kerbau umumnya hanya sekitar 1 sampai 10 meter dengan berbagai macam ukuran dan umur hewan ternak yang akan dipasangi tali kendali tersebut.
Pada umumnya bahan mentah yang dipakai untuk membuat tampar tersebut adalah tali plastik rafia. Menurut salah satu perajin yang kami temui, proses pembuatan tali tampar ini tidaklah mudah, harus memiliki ketrampilan dan kesabaran tersendiri. Untuk 1 kilo tali plastik rafia bisa menjadi 5 sampai 6 pasang tampar, karena ukuran dan panjang yang di produksi tidak sama sehingga menentukan jumlah hasil produksi.
Untuk pemasaran tampar tradisional hasil produksi para perajin ini hanya sebatas wilayah kabupaten Lumajang. Harganya bervariasi menurut besar kecilnya 1 pasang tali kendali tersebut. Sebenarnya para pedagang ini berharap bisa memasarkan hasil kerajinannya bisa menembus ke luar kabupaten Lumajang. Namun karena keterbatan hasil produksi dan terbatasnya masyarakat yang memelihara hewan ternak khususnya sapi dan kerbau membuat para perajin ini tidak berani memproduksi secara besar - besaran.
Disinilah mungkin peran pemerintah baik pemerintah desa sampai pemerintah kabupaten Lumajang melalui dinas yang terkait diharapkan mampu mendongkrak para perajin tampar tradisional yang masih tetap bertahan di desa Sukosari ini. Sehingga para perajin tampar trasisional ini bisa meningkatkan hasil produksinya yang secara otomatis akan meningkatkan penghasilan mereka.Nanang






0 komentar:

Posting Komentar