SLOGAN KIM LUMAJANG

APA KABAR KIM LUMAJANG? MAJU TERUS, TANPA PAMRIH UNTUK LUMAJANG..!!!

Senin, 16 April 2018

Air dan Kehidupan




Desa Sukosari Kecamatan Kunir yang mayoritas berprofesi petani sangat membutuhkan air untuk mengolah sawah dan ladangnya, hal inilah yang menggerakkan hati beberapa pemuda sukosari untuk melestarikan dan menjaga keutuhan sumber mata air di desanya.
Menurut salah satu pemuda yang kami temui, sebenarnya ide ini muncul hasil dari cangkrukan ringan sesama teman. Mulailah si pemuda ini bercerita mulai awal kepada kami sebagai penulis.
Kira kira satu tahun yang lalu, seperti biasa kami sering ngobrol atau cangkrukan sesama teman dan tetangga di teras rumah. Ada yg menarik dari obrolan itu, kami bercerita masa lalu masa kecil kami yang lama dihabiskan di desa kecil kami desa Sukosari tercinta. Seperti biasa anak anak kecil di desa hidupnya pasti akrab dengan sawah, hutan, danau, sungai dan lain lain. Di desa kami ada nama salah satu waduk (dam) air yang cukup melegenda di desa Sukosari bagian barat yang berbatasan dengan desa Kunir lor, dam sekak. Ya dam sekak sangat akrab ditelinga anak anak ditahun kelahiran '80-'90an. Dam yang dulu sangat jernih dan dalam, kala itu. Banyak orang tua yang melarang anaknya untuk dekat dekat bermain apalagi mandi di dam sekak tersebut, tapi yang namanya anak anak tetap saja penasaran karena memang dam sekak sering di jadikan anak anak kala itu untuk bermain berenang di sana. Dam sekak mengalir dari barat ke timur melintasi desa sukosari. Sumber air di aliran dam sekak tersebut berpangkal di desa Kaliwungu kecamatan Tempeh. Di sebelah utaranya dam sekak kira kira 300 meter ada aliran sungai yang lebih kecil tapi tidak kalah jernih dengan dam sekak, sungai ini juga mengalir ke timur melintasi sawah ladang  para petani desa Sukosari. Aliran ini berpangkal di sumber air yang berada tepat di belakang SMP Negeri 1 Kunir. Menurut pemuda pemuda ini, dulu aliran ini sering digunakan untuk mandi bagi mereka yang masih terlalu kecil atau yang tidak punya nyali besar untuk berenang di dam sekak. Lain dulu lain sekaran, itulah menurut pendapat para pemuda ini, seiring berjalannya waktu, dulu aliran ini debit airnya melimpah dan jernih, tapi sekarang debit airnya sangat sedikit, di musim penghujan saja kadang tidak mampu mengairi sawah dan ladang yang di lintasinya. Apa lagi untuk mandi, tidak menarik lagi bagi anak anak kecil jaman sekarang.
Dengan melihat kondisi tersebut,  mulailah para pemuda ini melakukan 'risert' kecilnya. Usut punya usut ternyata berkurangnya debit air di sebabkan banyaknya kayu-kayu besar yang mati, semua tau kalau kayu itu sebagai penopang, sebagai penahan sumber air yang ada di bawahnya. Mengetahui hal itu para pemuda ini berfikir bagaimana caranya mengembalikan debit air agar tetap terjaga seperti dulu. Menanami kembali, penghijauan, itulah yang ada di benak mereka, akan tetapi jenis tumbuhan apa yang bisa tumbuh cepat dan bisa bertahan hidup lama? Beringin ( latin : ficus benyamina). Menurut para pemuda ini, mereka banyak menemui di aliran sungai di Lumajang di mana ada pohon beringin besar di bawahnya pasti ad sumber air yg mengalir. Mulailah para pemuda ini membuat bibit-bibit beringin dengan cara mencangkok, setelah 6 bulan berlalu mereka sudah punya puluhan bibit beringin yang siap di tanam.
Minggu, tanggal 13 April 2018 kemarin para pemuda ini melaksanakan penghijauan di sumber air tersebut yang letaknya tepat di belakang SMP Negeri 1 kunir. Walaupun secara geografis letak sumber air itu masuk wilayah desa Kunir lor, namun 100% sungai itu mengalir ke timur melintasi persawahan desa Sukosari. Satu hal yang lebih penting di benak para pemuda ini yaitu menyelamatkan sumber air yang kian hari kian menyusut debitnya, mereka melakukan dengan suka rela, tanpa imbalan, tanpa bayaran, mereka hanya yakin bahwa anak cucu mereka juga berhak menikmati sumber air itu. Di sini penulis hanya bisa berharap masih banyak lagi pemuda pemudi desa Sukosari yang peduli terhadap sumber mata air yang butuh pemeliharaan dan perhatian. Mudah mudahan apa yang sudah di lakukan segelintir pemuda ini bisa memberi manfaat kepada sesama untuk berpuluh puluh tahun ke depan.Senifah

0 komentar:

Posting Komentar