Kamis, 20 November 2014

PELATIHAN LANJUTAN (ANEKA KRIPIK)

Pelatihan di hari kedua hari kamis tanggal 20 Nopember 2014 di pandu oleh Ir.suhardi dari BPPT Malang yang menyajikan cara pemilihan bahan baku kripik sehingga nantinya akan diperoleh kripik dengan kualitas enak dan tingkat kadaluarsa yang lama.
Proses pembuatan kripik

Untuk itu beliau sangat menenekan kualitas bahan baku ini sebagai upaya menekan kerugian finansial pelaku produksi bahan pertanian ini yang cenderung mudah rusak karena beberapa faktor misalnya karena terlalu masak sehingga kadar gulanya meningkat yg menyebabkan kripik akan mudah rusak.

Lain dari itu sesuai dengan permintaan peserta agar di berikan tips membuat kripik tales. Supaya tidak gatal, tips yg beliau berikan yaitu:
  • Tales harus benar-benar cukup umur 
  • tales sblm di olah upayakan di layukan/ di jemur sekitar 2 hari

Demikian itu setelah di praktekan hasil betul2 mengagumkan kripik tales tidak gatal dan renyah sekali. ketika digigit terasa kreeeesssssss.


Pelatihan di akhiri dg praktek proses membuat aneka kripik Tales, Ketela ungu, Singkong, dan Sukun. Hasilnya benar-benar berbeda baik tektur kripik dan rasa benar-benar menggugah selera.

Rabu, 19 November 2014

Pelatihan Peningkatan Mutu Produk Industri Kecil (Aneka Kripik)

Kunir-Lumajang, (19/11). Pelatihan peningkatan mutu produk Industri kecil berupa aneka kripik yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) bekerja sama Dinas kesehatan (DISKES) Kab. Lumajang memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk membuat aneka keripik dengan bahan ubi-ubian dan pisang. Adapun pelaksanaannya hari rabu-kamis tanggal 19-20 Nop'14 di Balai Desa Kunir Lor. Acara tersebut dibuka oleh sekretaris DISPERINDAG Kab. Lumajang. Dalam sambutanya Ka. DISPERINDAG yang dibacakan oleh SEK.DISPERINDAG berpesan sebagai pelaku industri, masyarakat mau tidak mau kita harus mempersiapkan diri menghadapi MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN). 
Suasana Pelatihan (pembinaan/pemberian materi)

Pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu, Filipina, pada Januari 2007, komitmen untuk mewujudkan Komunitas ASEAN dipercepat dari tahun 2020 menjadi tahun 2015 dengan ditandatanganinya “Cebu Declaration on the Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015”. Tujuan dari pembentukan Komunitas ASEAN adalah untuk lebih mempererat integrasi ASEAN dalam menghadapi perkembangan konstelasi politik internasional. ASEAN menyadari sepenuhnya bahwa ASEAN perlu menyesuaikan cara pandangnya agar dapat lebih terbuka dalam menghadapi permasalahan-permasalahan internal dan eksternal.
Negara-negara ASEAN memproklamirkan pembentukan komunitas ASEAN (ASEAN Community) yang terdiri atas tiga pilar yaitu: 
  1. Komunitas Keamanan ASEAN (ASEAN Security Community/ASC), 
  2. Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC), dan 
  3. Komunitas Sosial-Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community/ASCC). 

Tiga pilar pendukung tersebut akan menjadi paradigma baru yang akan menggerakkan kerjasama ASEAN ke arah sebuah komunitas dan identitas baru yang lebih mengikat.

Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC - ASEAN Economic Community 2015)
AEC 2015 akan diarahkan kepada pembentukan sebuah integrasi ekonomi kawasan dengan mengurangi biaya transaksi perdagangan, memperbaiki fasilitas perdagangan dan bisnis, serta meningkatkan daya saing sektor UMKM. Pemberlakuan AEC 2015 bertujuan untuk menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, berdaya saing tinggi, dan secara ekonomi terintegrasi dengan regulasi efektif untuk perdagangan dan investasi, yang di dalamnya terdapat arus bebas lalu lintas barang, jasa, investasi, dan modal serta difasilitasinya kebebasan pergerakan pelaku usaha dan tenaga kerja. Implementasi AEC 2015 akan berfokus pada 12 sektor prioritas, yang terdiri atas tujuh sektor barang (industri pertanian, peralatan elektonik, otomotif, perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis kayu, dan tekstil) dan lima sektor jasa (transportasi udara, pelayanan kesehatan, pariwisata, logistik, dan industri teknologi informasi atau ­e-ASEAN).
Strategi dan persiapan yang selama ini telah dilakukan oleh para stakeholder yang ada di Indonesia dalam rangka menghadapi sistem liberalisasi yang diterapkan oleh ASEAN, terutama dalam kerangka integrasi ekonomi memang dirasakan masih kurang optimal. Namun hal tersebut memang dilandaskan isu-isu dalam negeri yang membutuhkan penanganan yang lebih intensif. Di samping itu, seiring perkembangan waktu, Indonesia dengan potensi sumber daya yang melimpah membawa pergerakannya ke arah yang lebih maju lagi.
Untuk itu, mulai dari sekarang baik mutu makanan dan kemasan harus bisa bersaing dengan produk dari luar negri di tahun 2015 nanti. Pemateri pertama disampaikan dari Dinas Kesehatan Kab. Lumajang yg banyak menekankan pentingnya mengetahui BTP (Bahan Tambahan Makanan) yang diperbolehkan dan yang dilarang agar makanan yang kita produksi dapat diterima oleh konsumen serta tidak membahayakan kesehatan.

Indah Kusumawati dari DINKES Kab. Lumajang

Selain itu seksi  farmasi makan dan minuman "Indah Kusumawati" berpesan, agar industri kecil yang belum memiliki ijin PIRT segera mengurus ijin ke DINKES. Karena untuk sa'at ini biaya kepengurusannya masih gratis dan produk kita dapat bersaing pada Pasar Global/MEA 2015. Beliau mengakhiri dengan himbauan agar masyarakat segera ke  DINKES KAB.LUMAJANG, untuk diberi pelayanan lanjutan. (Adi/Ali)

Selasa, 18 November 2014

PENETAPAN DESA WISATA DI KECAMATAN KUNIR

Sebagai tindak lanjut program bupati Lumajang DR.SYAHROJAD MASDAR.MA, hari ini jam 11.00 bertempat di pendopo kecamatan kunir telah diadakan RAKOR antara dinas budaya dan pariwisata kabupaten Lumajang dengan semua kepala desa se-kecamatan kunir  telah menetapkan desa jatimulyo sebagai desa wisata kecamatan kunir. 
Rapat Koordinasi Perumusan Calon Desa Wisata Di Pendopo Kec. Kunir 
Pantai Selatan Pulau Jawa 

Dalam rakor tersebut camat kunir SUYONO.SH menyampaikan bahwa pariwisata sangatlah erat kaitanya dengan laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah dengan pariwisata ini di harapkan para pelaku ekonomi termasuk UMKM dapat meningkan produksi dan pendapatanya untuk Camat Kunir berpesan agar kita menjaga sikap yang baik agar para tamu yg datang menjadi betah dan dapat datang kembali terutama keamanan dan kenyamanan para wisatawan.
Pantai Pak Rupah, Desa Jatimulyo Kec. Kunir
Tak salah bila laut selatan yang sering di sebut pantai PAK RUPAH ini menjadi icon wisata kecamatan Kunir, selain deburan ombaknya bagai nyanyian alam juga pesisirnya yg luas bagai tanpa batas. Selamat untuk rakyat jatimulyo semoga dengan di tunjuknya sebagai desa wisata warganya makin makmur dan sejahtera.
Panorama Indah Pantai Selatan

Senin, 17 November 2014

KRIPIK PISANG KULIT, ASLI PRODUK KIM KUNIR MAS

Kim Kunir Mas kembali beraksi dalam LCCK Tingkat BAKORWIL Malang, yaitu berbisnis Kripik Pisang di Alun-Alun kota Lumajang.




PRODUK UNGGULAN KIM KUNIR MAS, yaitu:

KRIPIK PISSANG KULIT (KPK) - Rp 10.000


Adapun Produk KIM KUNIR MAS yang lain, yaitu:

Kripik PISANG AGUNG - Rp 18.000

Kripik PISANG BUAH - Rp 10.000

Kripik UBI MADU (Produk Baru) - Rp 5.000
Jika anda berminat, hubungi Contact Person kami,,,,, ^_^