Tidak ada sosok yang sukses tanpa peran dan sentuhan guru. Demikian isi sambutan Bupati Lumajang, Drs. H. As’at Malik M.Ag., saat menghadiri Apel HUT ke-72 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional tahun 2107, di Stadion Semeru Lumajang, Minggu (12/11/2017). Dalam kesempatan tersebut secara simbolis Bupati Juga menyerahkan Satu Unit Mobil untuk operasional dari Pemkab Lumajang kepada PGRI Kabupaten Lumajang. Selain satu unit Mobil, Bupati menyerahkan SK Guru Tidak Tetap (GTT) secara simbolis, diberikan kepada guru TK, SD dan SMP.
Drs. H. As’at Malik M.Ag. menyampaikan, Guru dan PGRI tidak bisa dipisahkan. Sejarah telah membuktikan, perjuangan guru melalui wadah PGRI telah diasah sejak tahun 1945. Guru memiliki peran yang sangat mulia dan amat strategis. “Di tangan para guru dan tenaga pendidikan masa depan bangsa kita menjadi taruhan. Melalui anak – anak peserta didik di lembaga pendidikan sekarang ini, akan menentukan masa depan bangsa,” ujarnya yang di informasikan Humas Pemkab Lumajang, Senin(13/11/2017).
Bupati menyampaikan, pemerintah selama ini telah mengupayakan banyak hal agar para guru semakin profesional. Upaya tersebut akan sia-sia tanpa keinginan keras dari pihak guru itu sendiri. Profesionalisme guru, khususnya berkaitan dengan tugas profesinya selain sebagai pembelajar juga harus tetap dioptimalkan sebagai pendidik. Artinya, sekalipun dengan kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi, namun guru harus melakukan peran ganda yang tidak akan bisa digantikan, karena guru pasti dilakukan dengan hati, pikiran dan perbuatan, terutama untuk menyiapkan generasi yang berkarakter. “Tidak ada sosok sukses yang tidak melewati sentuhan guru, kita bisa berdiri tegak saat ini juga karena pernah ditempa oleh para guru,” terang Bupati.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Lumajang, H. Agus Wicaksono, S.Sos. Mengatakan, Peringatan HUT PGRI dan Peringatan Hari Guru Nasional merupakan yang istimewa karena dalam kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Besar PGRI dan seluruh jajaran Forkopimda Kab. Lumajang. Itu semua bukti bahwa sinergitas yang dilakukan oleh PGRI dengan Pemerintah Daerah, salah satunya dari unsur penyelenggaraan daerah (DPRD). “Sinergitas komunikasi harus diperhatikan dan ditingkatkan, karena apabila sinergitas PGRI terbangun, maka mutu atau kualitas pendidikan di Kabupaten Lumajang akan terbangun,” jelas Ketua DPRD.
Hal senada dikatakan oleh Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Dr. Unifa Rosidi, S.Pd., M.Pd., PGRI disemua jajaran merupakan mitra strategis pemerintah untuk membangun pendidikan di Indonesia, Presiden telah berkomitmen untuk terus membangun dan memberikan hak-haknya guru. Indonesia ada 3 persoalan yang di identifikasi oleh PGRI, diantaranya persoalan kualitas guru, kuantitas kekurangan guru dan kedaulatan profesi guru. “karena guru tidak bisa digantikan oleh teknologi apapun dan guru mengabdikan diri yang luar biasa untuk merubah dunia. Jangan sampai guru menjadi obyek tetapi kita harus bersama – sama mendorong untuk berdaulat profesinya,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar