Senin, 25 November 2013

MENOLEH SEJENAK PADA NASIB PERAJIN PANDE BESI

Pembakaran Besi
Lumajang (Senin, 25/11). Kalau kita berbicara tentang kecamatan kunir maka kita tidak lepas dari “PANDE BESI” (Pande Besi) ini adalah istilah bagi perajin yang mengelolah/ membuat peralatan yang lazim di pakai mayoritas warga Indonesia umunya dalam bidang pertanian misalnya, Cangkul, Pisau, Parang, Sabit dll.
                Pandai besi (perajin  pande besi) di kecamatan kunir ada sejati ratusan tahun yang lalu dan jumlahnya cukup banyak di tandai dengan nama perajin pande besi yang sangat legendaries dan tidak asing lagi pada seseorang yang mempunyai  mpu sanibin dari terkenalnya sang punya nama tersebut beliau lekat sekali dengan hasil karya emasnya sehingga tak heran bila kalangan pwngumpul benda-benda jaman dulumemasukkan pisau sanibinbsebagai koleksi yang paling antic dan banyak di cari orang.


Besi panas yang siap dipukul


                Disini kami tidak akan mengulas siapa mpu sanibin yang cukup legendaries tersebut namun mpu sanibin ini adalah  bukti bahwa kecamatan kunir di akui ataupun tidak lelah membuktikan adalah sebagai kecamatan yang mempunyai perajin pande besi yang sangat berkualitas yang patut menjadi kebanggaan kita sebagai warga Kunir khususnya warga Lumajang pada umunya. Kebanggaan apa yang selama ini ada pada kita merasa senang bila ada orang menyebut nama “Mpu Sanibin”? karena beliau sebagai lambang kwalitas karya perajin Pande Besi Kecamatan Kunir, marilah kita mulai berbenah bukti apa yang akan kita berikan pada warga kita yang mulai tidak tersentuh oleh para bapak-bapak yang bertanggung jawab pada kelanjutan usaha mereka di masa yang akan dating dengan makin sulitnya persaingan di segala bidang tidak terkecuali bidang industri dll.

Finishing Sabit
                Kami sebagian bagian dari warga kecamatan Kunir hari ini telah memulai memperhatikan nasib mereka, namun kami menyadani tulisan ini tidak akan berarti apa-apa untuk merubah masa depan para mpu-mpu generasi Sanibin tapi setidaknya kami berharap penerusnya bias bahu membahu dengan kami untuk memulai memikirkan langkah-langkah strategis untuk merubah nasib mereka agar sama dengan perajin-perajin yang lain di kota pisang ini.



By : Ali/Adi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar