Kamis, 18 Januari 2018

Program SMK MINI “Membatik”

Membatik jenis printing
Kunir, 18 Januari 2018. SMK Mini adalah program pendidikan yang bertujuan menciptakan kewirausahaan di Pondok Pesantren. Tiap SMK Mini menampung minimal 200 siswa yang diprioritaskan untuk santri, alumni ponpes, dan warga sekitar juga mengikuti pelatihan SMK Mini. Peserta didiknya tidak ada pungutan biaya.
SMK Miftahul Islam Kunir dibawah naungan Pondok Pesantren Miftahul Islam Kunir jumlah peserta didik sebanyak 450-an siswa. Memiliki program keahlian Pilihan: Teknik Komputer  Jaringan, Teknik Sepeda Motor, Tata Busana. Pelatihan Pengembangan SMK Mini di SMK Miftahul Islam Kunir selama 3 bulan (januari sampai maret 2018) terdiri 450 siswa (siswa kelas X-XI-XII, santri Pondok, alumni, masyarakat sekitar).
Membatik Jenis Tulis
Program SMK MINI di SMK Miftahul Islam Kunir bekerja sama dengan UD Makarti Jaya yang dipimpin oleh P. Munir. Beliau sudah memulai produksi batik di Kecamatan Kunir sudah hampir 20 tahun. Produk bati yang dijual beliau sudah merambah ke luar pulau. “Saya sangat senang dengan program SMK MINI Membatik, karena bias menularkan ilmu saya kepada generasi muda di Kecamatan Kunir” ungkapnya.
Drs. Sasmito selaku Kepala SMK Miftahul Islam Kunir menyampaikan bahwa “Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan Pemprov Jatim memberikan bantuan pengembangan SMK Mini dengan program keahlian pendalaman Pelatihan Batik Tulis dan Printing. Program SMK Mini ditempatkan pada Pondok Pesantren, karena para santri telah memiliki bekal ilmu agama yang mumpuni. Sudah barang tentu akhlak dan moralnya baik, sehingga pelatihan SMK Mini bakal menambah bekal mereka ketika suda tak menjadi santri terleih mampu kembangkan jiwa kewirausahaan. Pelatihan SMK Mini peserta akan mendapat materi mulai perencanaan, pengorganisasian kewirausahaan, pasar, kemitraan ,pemasaran”.
Pemprov Jatim mengembangkan SMK Mini atau Balai Latihan Kerja (BLK) plus untuk meningkatkan kualitas SDM. Pengembangan SMK Mini ini juga dipadukan dengan pendidikan di pesantren. Gubernur Jatim Soekarwo menyatakan fokus pendidikan SMK ini di bidang vokasional. Pendidikan dan kesehatan menjadi kunci penting bagi kemajuan sumber daya manusia (SDM). Dua hal ini sangat mempengaruhi kualitas SDM menjadi baik atau tidak. Sebab, jika pendidikan dan kesehatan rendah maka kualitas SDM juga berpengaruh. SMK mini kebanyakan gandeng dengan pondok pesantren. Karena pemerintah juga berkepentingan meningkatkan keterampilan dari para santri agar pascamondok mereka tidak kesulitan mencari pekerjaan. (Ali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar